Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Tuesday 22 November 2016
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar aksi damai pada 2 Desember 2016. Mereka menuntut polisi untuk segera menahan Ahok.
Anggota Komisi I DPR RI ini merasa yakin, masyarakat sudah dewasa. Sehingga tidak akan mudah tergiring isu-isu yang memprovokasi untuk memecah belah bangsa.
"Saya cuma khawatir begini, seperti itu nanti yang terganggu kan pasar modal, indeks saham gabungan terganggu, mata uang terganggu, kepercayaan investor terganggu. Kalau itu sampai terjadi, negara dirugikan loh, rakyat banyak dirugikan," ucap Fayakhun ketika dikonfirmasi, Selasa (22/11/2016).
Ketua DPD DKI Golkar Fayakhun Andriadi mengatakan, jika aksi itu dilakukan, dikhawatirkan merugikan negara dan rakyat Indonesia. Sebab mengganggu stabilitas keamanan dan perekonomian bangsa.
Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersangka. Namun, sebagian kelompok masih belum puas dengan keputusan itu.
Ketua KPK: Uang yang Disita Dari Pejabat Ditjen Pajak USD 80 Ribu | Solid Gold
"Ada banyak (yang ditangkap). Ada pengawalnya juga sama sopir. Pengusaha sama pegawainya juga. Biasanya yang tidak ada sangkut paut dilepaskan," ujar Agus.
Agus menyebut ada banyak pihak yang ditangkap semalam. Beberapa di antaranya merupakan sopir dan pengawal yang kemungkinan akan dilepaskan.
"80 ribu dolar (Amerika Serikat), Rp 1 miliar lebih," ucap Agus di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan timnya turut menyita uang USD 80 ribu dari tangan pejabat eselon III Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yang ditangkap. Uang itu diduga merupakan uang haram dari seorang pengusaha.