Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Tuesday 22 November 2016
"Ini sangat penting dan sangat relevan dengan upaya menanam pohon, menghutankan kembali. Kembalikan hutan kita dan hutankan halaman rumah kita. Jaga pohon dengan pohon buah-buahan, pohon serbaguna." ujar Cornelis.
"Diprediksikan, pada tahun 2050 panas bumi bisa naik mencapai 2 derajat Celcius. Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat Kalbar agar bisa menanam pohon di rumahnya, untuk mencegah hal itu terjadi," kata Cornelis, dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia, di Kecamatan Mandor, Senin.
Terkait hal itu, katanya lagi, penanaman pohon itu diatur dalam undang-undang nomor 16 tahun 2016 tentang pengesahan persetujuan Paris atas konvensi kerangka kerja PBB mengenai perubahan iklim, lembaran negara nomor 204 tambahan lembaran negara nomor 5939.
Tujuan utamanya menahan laju kenaikan suhu bumi untuk tidak lebih dari 2 derajat Celcius. Atau sedapatnya minimal menekan hingga 1,5 derajat Celcius langkah utamanya adalah mitigasi dan adaptasi serta mitigasi mengurangi emisi karbon dari deforestasi hutan.
"Dengan menanam pohon, kita juga mengantisipasi bencana alam dan longsor," tuturnya.
Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengimbau kepada semua masyarakat Kalbar untuk dapat melestarikan dan menanam pohon di sekitar rumah, guna mencegah naiknya panas bumi yang diprediksi mencapai 2 derajat Celcius pada 2050.
Menurut dia, tidak ada cara lain untuk mengantisipasi naiknya panas bumi selain menanam pohon yang merupakan upaya menyelamatkan bumi, menjaga keanekaragaman hayati, menghemat dan menumbuhkan mata air yang baru yang memberikan oksigen bagi kehidupan.
Science Film Festival Kembali Digelar | Solid Gold
“Acara SFF in berlangsung paralel di 26 kota di Indonesia dan salah satunya di Samarinda. SFF merupakan festival film internasional yang berlangsung setiap tahunnya dan pertama kali idenya diprakarsai oleh Goethe Institut Bangkok pada 2005. Saat ini sudah masuk di tahun ketujuh SFF di Indonesia dan 16 negara lainnya,” tutur perwakilan Goethe Institut Indonesia, Neza Diah Safitri.
Science Film Festival 2016 kembali digelar di Indonesia, dan untuk kedua kalinya dilaksanakan di Samarinda. Festival yang diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Republik Jerman, Goethe Institut Indonesia dan SMAN 3, digelar selama dua hari yakni Senin-Selasa, 21-22 November, di Ruang Bina Bnagsa Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Lantai 2 Gedung B Kantor Pemprov Kaltim.
Sebagai informasi, di Kaltim yang menjadi satu-satunya sekolah mitra Jerman adalah SMAN 3 Samarinda. Tak hanya itu, pada penyelenggaraan di 2015, SMAN 3 menjadi salah satu penyelenggara terbaik dan tersukses di Indonesia.
Festival ini dimaksudkan untuk memvisualisasikan ilmu pengetahuan dan seni budaya agar Sains dapat dipelajari secara lebih menyenangkan. “Untuk film yang diputar kali ini adalah 13 film terbaik hasil seleksi tahun ini dengan tema Material Sains yang dipandu langsung dari Universitas Paramadina Jakarta,” lanjutnya.