Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Wednesday 23 November 2016
Di depan ratusan bos sekuritas dan perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, bahkan Sri Mulyani melarang mereka yang belum mendaftarkan perusahaannya sebagai peserta amnesti pajak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.
Angka tersebut bahkan belum menyentuh setengah dari jumlah perusahaan sekuritas yang ada yakni, 139 perusahaan. Tak hanya itu, jumlah emiten yang mengikuti program amnesti pajak pun hanya 131, sedangkan jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 537.
“Saya katakan kalau tidak ikut amnesti pajak, maka Anda tidak berhak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya tunggu bulan ini ya," ucap Sri Mulyani, Rabu (23/11).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia mencatat, sampai saat ini jumlah perusahaan sekuritas yang mengikuti program amnesti pajak hanya 60 perusahaan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pelaku industri pasar modal untuk menebus dosa perpajakannya dengan memanfaatkan program amnesti pajak. Pasalnya sampai periode II amnesti pajak bergulir, masih sedikit emiten dan sekuritas yang ikut dalam program tersebut.
Dalai Lama Akan Bertemu Donald Trump | Solid Gold Berjangka
Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, menyebut ia akan mengunjungi Amerika Serikat dan bertemu dengan presiden terpilih AS, Donald Trump. Jika benar, maka keputusan peraih penghargaan Nobel Perdamaian ini diperkirakan akan membuat pemerintah China geram.
Dalam kesempatan itu, Dalai Lama juga menyinggung soal retorika yang dilontarkan para calon presiden AS selama masa kampanye.
Juni lalu, Dalai Lama bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih meskipun pemerintah China meluncurkan peringatan bahwa langkah itu akan merusak hubungan diplomatik kedua negara. Pertemuan itu merupakan kali keempat selama delapan tahun terakhir.
"Saya pikir ada beberapa alasan untuk pergi ke Amerika Serikat, jadi saya akan pergi ke sana untuk bertemu dengan presiden baru," katanya kepada wartawan, tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari Reuters.
Keinginan Dalai Lama itu terlontar dalam kunjungannya ke Ulan Bator, ibu kota Mongolia, pada Rabu (22/11) ketika ditanyai wartawan terkait pendapatnya soal pemilihan presiden AS. Dalam kesempatan itu, Dalai Lama menyatakan bahwa ia selalu menganggap AS sebagai "bangsa bebas yang terkemuka di dunia."