Posted by PT. Solid Gold Berjangka on Friday 28 October 2016
Berdasarkan laporan GSM Arena, Huawei akan merilis smartphone anyarnya tersebut, pada awal bulan depan, tepatnya tanggal 3 November. Hal tersebut diperkuat dengan beredarnya teaser mengenai waktu “kelahiran” Mate 9, yang diposting di jejaring sosial asal Tiongkok, Weibo.
Untuk versi Mate 9 Pro, perbedaan paling utama dengan versi biasa, yakni dari segi layar. Mate 9 Pro memiliki layar ganda melengkung dengan resolusi QHD. Dari segi harga diperkirakan, versi Pro dibanderol US$ 1.300 atau setara Rp 16,8 jutaan (Rp 12.991 per US$ 1). Sedangkan versi biasa diperkirakan dilego sedikit lebih murah.
Selain waktu peluncuran, dibocorkan juga bahwa Huawei akan merilis versi Pro dari seri Mate 9 dalam waktu yang bersamaan. Sayang walau sudah banyak bocoran mengenai kehadiran Mate 9, pihak Huawei masih bungkam perihal kebenaran semua info yang sudah tersebar luas.
Menjadi vendor nomor 3 terpopuler di pasar smartphone secara global, membuat Huawei semakin agresif merilis berbagai produk baru. Satu perangkat yang saat ini kabarnya, akan segera dirilis pabrikan asal Tiongkok tersebut yakni, Huawei Mate 9.
Perlu diketahui, sejauh ini sudah banyak bocoran seputar spesifikasi Huawei Mate 9. Produk tersebut, diprediksi hadir dengan layar 5,9 inci, port USB-C, RAM 6GB, internal 256GB, serta kamera ganda dengan 4X optical zoom.
Twitter Bakal Tutup Aplikasi Video Vine | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Vine adalah aplikasi berbagi video singkat yang dimiliki oleh Twitter. Perusahaan berlogo burung biru itu mengakuisisi startup Vine pada Oktober 2012. Aplikasi Vine kemudian dikenalkan Twitter mulai Januari 2013.
Selama ini, setiap bulan tercatat ada sekitar 100 juta orang yang menonton video Vine, dan ada sekitar 1,5 miliar video loop yang diunggah ke Vine. Mulai dari perayaan, gol, serta sorotan dalam pertandingan tertentu, dibagikan dalam bentuk loop singkat melalui Vine.
Penutupan Vine di iOS dan Android pun bisa jadi terkait hal itu. Pasalnya, selama ini Vine menggunakan aplikasi terpisah, sehingga perlu perawatan dan tim khusus. Sekadar diketahui, saat ini Twitter memang tengah berjuang keras untuk memulihkan kondisi keuangannya. Salah satu jalan yang mereka tempuh adalah mengurangi jumlah tenaga kerja.
Meski demikian, sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Guardian, Jumat (28/10/2016), jumlah pengguna Vine, secara bertahap dan perlahan, terus berkurang. Tahun ini, bahkan tercatat ada penurunan pengguna sekitar 10 juta orang.
Pengguna Vine tak perlu khawatir soal penutupan ini. Pasalnya, perusahaan berjanji bahwa aplikasi, website atau berbagai video singkat yang telah diunggah ke platform Vine, masih bisa diakses untuk sementara waktu ini.
“Hari ini, tak ada yang akan terjadi pada aplikasi, web atau Vines milik Anda. Kami menghargai Anda dan Vines yang selama ini diunggah, karen itu kami akan melakukan hal yang benar,” tulis pernyataan resmi Vine dalam blog perusahaan.
“Anda akan tetap bisa mengakses dan mengunduh Vines milik Anda. Kami pun akan terus mempertahankan web agar bisa tetap online,” imbuhnya. Twitter mengungkap rencananya untuk menutup aplikasi Vine. Penutupan tersebut tidak akan langsung terjadi saat ini, melainkan dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan akhir tahun 2016.